','' );
}
?>
Hujan turun tiba-tiba
Di antara cerah langit kita
Dengan semua irama gerimis-deras
Dan aroma tanah basah
Mensamarkan tangis yang keras
Dan kesia-siaan resah
Bila hujan tiba-tiba
Di sela peluk dan canda
Dengan genggaman yang membuai
Dan parfummu tetap mengikatku
Maka angkatlah semua rasai
Dan indahmu tetap menjagaku
Ketika turun tiba-tiba
Hujan beserta sepoi iba
Semua sendu kita ingin ditepis
Oleh langit yang akan segera berbeda
Lihatkah ayunan daun kala ditahbis?
Mata kita basah meski hujan tlah reda
Senja di utara, 4 Juli ’16
Ryo Gerhana, Sastra Jepang 2011
*sajak ini juga dimuat di blog pribadi penulis, gerhanaputra.blogspot.co.id