Untuk Tuhan yang Menemui Seseorang Hari Ini

Redaksi Pena Budaya
930 views
','

' ); } ?>

Oleh : Phile

Bau dupa yang menyengat itu,

mampir di setiap sudut kamar.

Lantunan ayat suci,

Sungguh menyayat

dan mengiris hati siapa saja yang mendengarnya.

Tangis yang belum juga reda masih terdengar di luar kamar

Seorang anak kecil ikut menangis melihat orang datang beramai-ramai, mungkin juga ada yang dilihatnya dalam kamar ini

Para wanita masih berpelukan, mungkin sedang bergunjing.

Sungguh benarkah aku melihat ini lagi, Tuhan?

Tuhan,

Siapa manusia ini yang atas kehendak-Mu,

dia tetap mendapat kehinaan?

Siapa dia, Tuhan?

yang atas kehendak-Mu, sampai akhir hidupnya tetap mendapat gunjingan.

Tuhan,

bukankah sampai akhir hidupnya pun manusia patut dimanusiakan?

Lalu mengapa orang-orang menghindar ketakutan? Seolah manusia ini memang pantas terhina.

Aku yang tak berdaya ini duduk di ujung kaki manusia yang

dingin, kaku, dan terbujur melintang dalam kamar.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran