Untuk Senja yang Tak Pernah Menikmati Duka
Untuk senja yang tak pernah menikmati duka,
nampaknya kau tak punya belas kasihan
Kau tampak jemawa memamerkan biasan pancarona surya yang tenggelam di barat,
mengabaikan agonia yang mencekikku perlahan
Goresan paduan jingga, biru, dan ungu di horizon sana,
bukankah terlalu indah untuk hari yang penuh tangis ini?
Terlampau indah seolah mengabaikan aku yang kehilangan
Terlampau indah untuk duniaku yang telah rumpang
Untuk senja yang tak pernah menikmati duka,
bisakah kau berubah jadi mendung hitam saja?
Mendung mencekam dengan tangisan langit dan amarah petir
Dengan begitu keindahanmu akan membuatku lupa
tentang dunia yang terus berputar
Rapsodi Imitasi
Lihat, pagi ini begitu cerah
Dengan surya bersinar hangat dan kicauan burung-burung yang menyapa
Ruang makan keluarga pun dipenuhi wajah-wajah riang
Ibu yang memasak dengan senyuman
Ayah yang membaca koran dengan tenang
Pagi damai penuh ketentraman
Apakah pagi di esok hari akan seperti ini?
Akankah pagi yang sempurna ini menjadi abadi?
Pagi yang diiringi kehangatan keluarga
“Mereka tak pernah mengganggapmu ada”
Ah, ternyata lagi-lagi ku berangan
Semua kegembiraan dan kebahagiaan tadi hanyalah bayangan palsu belaka
Tak pernah nyata dan ilusi semata
Karena pada nyatanya nyawaku mati di tangan mereka
Jangan Buta
“Dia mencari apa, sih?”
Mencari yang sempurna
“Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini?”
Dia manusia yang serakah
“Kenapa dia tidak melihatmu?”
Dia buta
“Kenapa kau masih di sisinya?”
Hati telah menetapkan dan aku tak berdaya
“Mau sampai kapan?”
Sampai ia berhenti buta
Palung
Aku pulang
Ke dalam palung
Bergelung
Dengan isu-isu sendu
Yang tak pernah menemukan titik temu
Teruntuk Alpha, Tolong Jangan Temukan Aku
Teruntuk alpha yang terikat denganku,
tolong jangan temukan aku
Aku bukan omega yang akan mengasihimu dengan segenap tulus
Bukan omega yang akan memenuhi harimu dengan senyum
Bukan pula omega yang akan menyempurnakanmu
Aku terlalu banyak titik cela
dengan jelaga yang mengotorinya
Aku sudah rumpang
dan tak ada yang bisa kuberikan
Aku tidak selamat, aku penuh dengan kekeliruan,
penuh dengan isak sedih yang mengumpati segala hal
Aku bukan hal yang pantas untuk bersanding dengan siapa-siapa
Bukan separuh yang bisa menyempurnakan
Teruntuk alpha yang terikat denganku, tolong jangan temukan aku
Kecuali jika kau bisa menyelamatkanku
BACA JUGA Tulisan lain dalam rubrik Puisi dan tulisan Tiara Putri Andini lainnya.
bagus banget, fav rapsodi imitasi sih gokil!!