CliponYu merupakan layanan siaran langsung yang dikembangkan sebagai platform sosial dan hiburan, sekaligus sebagai komunitas anak-anak muda kreatif berbakat. Layanan ini mempertemukan para host (pembawa acara) yang berbakat dengan para pengunjung dan penggemar mereka. Seiring pesatnya perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dibarengi juga dengan berkembang pesatnya akun sosial media, CliponYu hadir sejak September 2014. Para pengunjung CliponYu dapat menyaksikan para host menampilkan bakat serta keahlian, seperti menyanyi, menari, dan memainkan alat musik. Fungsi sosial dari CliponYu adalah sebagai layanan chatting untuk menyapa, berkomentar, serta bertukar cerita dengan host favorit mereka.
Para host perempuan CliponYu lebih mengandalkan penampilan mereka dibandingkan kemampuan dalam mengolah skill bernyanyi atau lainnya. Mereka harus tampil cantik dan menarik di hadapan para pengunjung setia CliponYu. Dengan penampilan serta dandanan yang cantik, para host dapat memberi nilai jual yang tinggi terhadap viewers maupun media lain untuk merekrut mereka menjadi bintang. Dalam fenomena ini, tubuh perempuan dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan profit melalui media sosial tersebut.
Yoanisa Multira, seorang Mahasiswi S2 Sastra Kontemporer di Universitas Padjadjaran berhasil mewawancarai delapan orang host CliponYu. Hasilnya memang betul 95% host CliponYu memanfaatkan kecantikan tubuhnya, dibandingkan dengan 5% yang hanya menjual keahliannya. Selama 5 jam mereka bercakap-cakap, berbagi cerita, menyapa, tetapi keahlian dalam bakatnya jarang sekali ditunjukkan. Umumnya umur mereka sekitar 18 tahun ke atas, dan relatif menjadikan pekerjaan ini sebagai sampingan. Rata-rata para host CliponYu adalah para pekerja yang sudah tidak lagi mengenyam pendidikan. Di antara 8 host yang berhasil diwawancara tersebut, ada salah seorang host yang tidak melanjutkan pekerjaan dikarenakan tidak percaya diri dengan kecantikan tubuh yang dimilikinya. Ia hanya bekerja selama satu bulan, setelah itu keluar dan mencari pekerjaan lain. Sekali lagi, kecantikan tubuh perempuan adalah yang paling disorot dalam platform bertajuk hiburan ini.
Maka dari itu, banyak hal negatif yang terdapat di CliponYu dan cukup merusak moral para penikmatnya. Tak jarang para pengunjung meminta host untuk membuka pakaian dan menunjukkan tubuhnya hampir tanpa busana. Hal yang tidak biasa, namun ditanggapi dengan biasa oleh para host yang sudah berpengalaman bekerja. Mereka menerima itu dengan senang hati, namun sangat menolak untuk tampil tanpa busana. Di dalam chatroom pula terdapat operator yang mengawasi jalannya perbincangan, dan operator tersebut bisa meng-kick pengunjung yang bertindak sembrono.
Tetapi ada juga sisi positif yang bisa diambil dari media sosial satu ini. Bagi orang yang jenuh ataupun bosan dengan kesibukan, mereka bisa menjadikan media ini sebagai sarana hiburan. Tidak menutup kemungkinan pula bagi para jomblo untuk mengisi malam minggunya yang sering kosong dan menyedihkan dengan bermain media sosial ini. Namun, tentunya harus didasari oleh kesadaran, supaya tidak menimbulkan risiko kerusakan moral. (Rizal)