HARI-HARI SATWA: AJANG UNJUK GIGI PECINTA HEWAN

Redaksi Pena Budaya
1059 views
','

' ); } ?>
Ultimate Fighting Cupang, salah satu lomba unik di Hari-Hari Satwa. (Foto: abdulrizaalll)

Ultimate Fighting Cupang, salah satu lomba unik di Hari-Hari Satwa. (Foto: abdulrizaalll)

Senja di Sastra, salah satu komunitas di Fakultas Ilmu Budaya Unpad berhasil membuat FIB berubah menjadi kebun binatang mini dengan acaranya, Hari-Hari Satwa. Acara ini merupakan hasil kerja sama Senja di Sastra dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad. Bertempat di blue stage Fakultas Ilmu Budaya, acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar komunitas pecinta binatang yang ada di Unpad.

Selain kebun binatang mini, Hari-Hari Satwa juga menyelenggarakan workshop tentang satwa oleh FPIK dan FAPET. Acara semakin meriah dengan penampilan musik dari beragam performer, seperti Ua & Sastrafara, Olegun & The Gobs, Breh & The Bangsat, Siddharta, G-String Down, Confused, Volumteer, Alir, Nanahaos, Esok Lusa, 5 AM, PSP, dan Suka Tampil.

Hari-Hari Satwa juga menyelenggarakan beragam perlombaan yang unik, seperti Ultimate Fighting Cupang, Drag Puyuh, dan Satwa Terunik. Ultimate Figting Cupang adalah lomba yang berhasil menarik perhatian pengunjung dibandingkan dengan dua perlombaan lainnya. Lomba adu cupang ini membuat kita bernostalgia akan masa kecil yang suka mengadu ikan petarung tersebut.

Sebenarnya, komunitas pecinta hewan di Unpad sangat banyak. Sayangnya, banyak dari mereka yang kurang ter-ekspose. Mungkin banyak pula mahasiswa yang belum mengetahui komunitas-komunitas pecinta hewan tersebut. Dengan adanya Hari-Hari Satwa, para komunitas pecinta hewan bisa unjuk gigi dan memamerkan hewan kesayangannya. Komunitas pecinta hewan yang hadir dalam acara ini diantaranya adalah komunitas pecinta ular, reptil, sugar glider, burung puyung, dan ikan cupang.

Febriana, Sastra Sunda 2013, sebagai ketua pelaksana berharap acara ini bisa mempererat tali silaturahmi para pecinta hewan, khususnya di Unpad. Ia juga berharap agar acara tersebut bisa diadakan lagi, namun dengan skala yang lebih besar, yaitu menembus kancah universitas.

“Semoga aja kita satu Unpad bisa bikin acara bareng, bisa bikin event yang benar-benar gila, tapi atas nama Unpad, bukan atas nama ego fakultas sendiri,” tutur Kang Febri.  (abdulrizaalll / Ulfa Luthfia)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran