KALA BERGERAK 2.0: KETIKA MUSIK MENUTURKAN KISAH

Redaksi Pena Budaya
719 views
','

' ); } ?>

Penampilan Olegun & the Gobs di Acara Kala Bergerak 2.0 kemarin (21/04).
Foto: Alifa Zahra

 

Jatinangor, Jumat 21 April 2017 – Malam yang dingin terasa hangat dengan alunan-alunan musik Siddhartaa serta menjadi lebih bersemangat dengan musik dari Olegun & the Gobs di Kala Bergerak 2.0. Kala Bergerak merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah (HIMSE) UNPAD. Setelah sukses di Kala Bergerak yang pertama, kini hadir pula generasi keduanya. Kala Bergerak generasi dua atau Kala Bergerak 2.0 bertempat di Lapangan Parkir PPBS Universitas Padjadjaran dan dimeriahkan oleh bintang tamu yang tentunya tak asing di telinga para penggemar musik Jatinangor. Selain Olegun & the Gobs dan Siddhartaa, Kala Bergerak 2.0 juga menghadirkan Symphoni Polyphonic, El Karmoya, Runaway Project, serta yang paling ditunggu-tunggu penonton, Mocca.

Kala Bergerak 2.0 mengemas acara ini dengan cara berbeda dibanding generasi pertama. Selain acara puncak ini, sebelumnya segenap panitia telah melakukan sounding dengan tema seksisme. “Tema seksisme ini diangkat dari social movement kita, yaitu Peduli Kata. Kita ingin membuat mahasiswa-mahasiswa lebih menjaga perkataan kepada orang lain karena hal itu bisa menyakiti hati, apalagi kalau menyangkut gender,” ujar Rahayu, ketua pelaksana Kala Bergerak 2.0. Selain didukung oleh tema seksisme dan Alice in Historyland, Kala Bergerak 2.0 yang diselengarakan tepat pada hari Kartini ini memperlihatkan dekorasi seperti di negeri Alice in Wonderland, yaitu terowongan dan kartu-kartu. Di Pojok Seni, dipajang pula tokoh-tokoh wanita yang menginspirasi.

Mengundang bintang tamu yang cukup dikenal di wilayah Jatinangor, acara ini didatangi banyak penonton bukan hanya dari dalam FIB tetapi juga dari fakultas lain yang antusias melihat bintang tamu idolanya. Salah satu grup musik dari FIB, Siddhartaa, berhasil memukau penonton dengan lagu yang mereka bawakan. Ketika ditanya kesan-kesan tampil di Kala Bergerak 2.0, Siddhartaa menjawab bahwa acara ini berkembang cukup pesat dibandingkan Kala Bergerak dua tahun lalu. “Tahun ini, Himse membuktikan kalau mereka bisa membuat sebuah gerakan yang membuat perubahan besar dan isu yang diangkat bagus. Bagaimana kita lebih memperhatikan bahasa dan itu sangat baik untuk generasi muda.” kata salah satu personil Siddhartaa, Luqman.

Cukup terasa antusiasme para penonton ketika Olegun & the Gobs serta Symphoni Polyphonic tampil dengan lagu-lagu yang menambah semangat penonton. Acara ditutup dengan alunan musik Mocca yang menurut sang vokalis lagu-lagunya mempunyai kisah pula di baliknya sama seperti tagline dari Kala Bergerak 2.0 ini. Mocca berhasil menarik perhatian penonton dan membuat mereka bernyanyi bersama ketika Mocca menyanyikan lagu-lagunya seperti I Remember, Happy, Secret Admirer, Me & My Boyfriend. Bahkan Mocca menyanyikan lagu yang didedikasikan untuk salah satu tim Sepak Bola Indonesia, Persib.

Acara Kala Bergerak ini diharapkan dapat menjadi acara yang berkelanjutan dan selalu membuat gebrakan baru di setiap penyelenggaraannya. Acara dengan tagline “Ketika Musik Menuturkan Kisah” ini juga merupakan salah satu sarana hiburan bagi para mahasiswa Ilmu Sejarah yang jenuh dengan acara-acara yang berbau akademik. “Tujuan acara kita ini adalah agar beberapa angkatan tuh deket tapi deket dari hal-hal yang kita usahakan bersama. Kalau untuk orang luar sih lebih ke social movement kita mengenai peduli kata itu” ujar Rahayu ketika ditanya tentang tujuan terselenggaranya acara ini. (AZ/DL)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran