Jatinangor – Oktober merupakan bulan yang penting bagi bangsa Indonesia karena pada bulan inilah Bahasa Indonesia pertama kali diakui sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Oleh karena itu, di Indonesia, selain berkaitan dengan Sumpah Pemuda, bulan Oktober juga diperingati sebagai bulan Bahasa.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap Bulan Bahasa, Gelanggang (Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia) Unpad mengadakan acara Karnaval Sastra, yaitu rangkaian lomba yang berkaitan dengan bahasa dan sastra. Ada tiga lomba yang bisa dipilih, yaitu Lomba Cipta Puisi, Lomba Cipta Esai, dan Lomba Cipta Naskah Drama. Semua lomba tersebut terbuka untuk umum dan peserta lomba tidak terbatas di Jawa Barat saja, tetapi di seluruh Indonesia. Penilaian lomba dilakukan oleh tiga dosen Sastra Indonesia Unpad, yaitu Ibu Nani Damayanti sebagai juri Lomba Cipta Esai, Bapak Baban Banita sebagai juri Lomba Cipta Puisi, dan Ibu Lina Melinawati sebagai juri Lomba Cipta Naskah Drama.
Sabtu (29/10), Gelanggang Unpad menyelenggarakan acara puncak Karnaval Sastra yang bertempat di Blue Stage, Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Acara tersebut merupakan penutup dari rangkaian acara Karnaval Sastra yang diselenggarakan selama bulan Oktober ini. Acara yang dimulai sejak sore hari ini menampilkan beragam jenis pertunjukan seni, mulai dari petunjukan musik, tari, teater, hingga pembacaan puisi.
Beberapa pengisi acara yang meramaikan acara puncak Karnaval Sastra 2016 antara lain, Arkananta Gelangang, Musik Gelanggang, Teater Djati, Simfoni Tengah Malam, Musikal Senja, Align, Olegun & The Gobs, serta bintang tamu utama, grup band acoustic folk asal Bandung, Mr. Sonjaya.
Dimas, salah satu personil Mr. Sonjaya mengaku senang bisa kembali tampil di ‘Panggung Biru’ dengan formasi yang berbeda dan musikalitas yang lebih matang. “Dulu, pertama kita manggung dengan formasi lama tuh ada Hari-Hari Sastra, di Blue Stage ini. Nah, ketika ada tawaran lagi main di acara Blue Stage, kita sangat senang karena dulu saat pertama kali tampil kita bawain lagu Sang Filsuf dengan aransemen yang masih kacau dan hari ini lagu itu akan dimainin dengan aransemen yang lebih baik karena lagunya udah beres,” ungkap Dimas kepada Pena Budaya.
Penampilan Mr. Sonjaya pada malam puncak Karnaval Sastra 2016 berhasil menarik perhatian Amel, mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Unpad yang hadir Sabtu malam kemarin. Amel mengaku sangat terhibur dengan acara Karnaval Sastra ini.
“Acara keseluruhan sih seru, menghibur banget. Mulai dari band-band Unpad-nya, sampai Guest Star-nya juga ngehibur banget. Ditambah cuaca yang mendukung, lagi dingin-dingin gini nonton Mr. Sonjaya, jadi bikin anget ke kitanya,” ungkap Amel saat ditanya kesannya mengenai Karnaval Sastra 2016.
Selain menyuguhkan penampilan dari beragam pertunjukan, pada acara puncak Karnaval Sastra 2016 ini diumumkan para pemenang lomba. Juara 1 Lomba Cipta Puisi dimenangkan oleh Andri Iday, Juara 1 Lomba Cipta Esai dimenangkan oleh Komang Budi Mudita, dan Juara 1 Lomba Cipta Naskah Drama dimenangkan oleh Nicholaus Valentino Dwicahyo. Untuk lebih lengkapnya, daftar nama-nama pemenang lomba bisa dilihat di karnavalsastra.blogspot.co.id.
Dengan jargon andalan “Gelora Sastra Kaula Muda”, Karnaval Sastra mengajak generasi muda untuk terus mengapresiasi sastra sehingga sastra bisa terus hidup dikalangan anak muda, terutama di Fakultas Ilmu Budaya yang merupakan rumah dari bahasa dan sastra.
“Terima kasih kepada orang-orang yang sudah berpartisipasi buat ikut acara ini, ikut perlombaan meskipun hadiahnya enggak seberapa, tapi antusiasnya cukup baik. Harapan saya sih, semoga acara ini bisa berkembang lagi, ini baru awal, silahkan ‘hancurkan’ di tahun berikutnya bentuk acara ini dan buat lebih menarik lagi,” papar Irfan Hadi selaku Ketua Pelaksana Karnaval Sastra 2016 Sabtu malam lalu. (ULH).