KEMERIAHAN ACARA PUNCAK HARI-HARI SASTRA 2015

Redaksi Pena Budaya
746 views
','

' ); } ?>
Salah satu pengisi acara H2S, Piring Kayu, sedang menampilkan performa terbaiknya. (Foto: Nunung Nurjanah)

Salah satu pengisi acara H2S, Piring Kayu, sedang menampilkan performa terbaiknya. (Foto: Nunung Nurjanah)

Hari-Hari Sastra atau yang akrab disebut H2S kembali digelar pada Sabtu, 31 Oktober 2015 kemarin. H2S merupakan hajatan tahunan yang diadakan mahasiswa FIB untuk memperingati dies natalisFakultas Ilmu Budaya.Acara yang digelar semalam merupakan acara puncak dari rangkaian acara Hari-Hari Sastra 2015. Acara ini terbuka untuk umum, tidak terbatas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya saja.

Pada perayaan puncak H2S kemarin, pengunjung bukan hanya disuguhi penampilan musik semata, tetapi banyak wahana menarik yang seru untuk dijelajahi, seperti rumah hantu, pasar malam, dan area tahun 90-an. Hanya dengan membayar tiket sebesar 10.000 rupiah, pengunjung bisa menikmati wahana rumah hantu sekaligus menguji nyali dengan menjelajahi gedung yang telah disulap menjadi area mencekam penuh hantu. Di area pasar malam,terdapatstand­yang menjual beragam makanan, beragam jenis permainan, dan  yang paling unik adalah standyang menyediakan jasa tarot reading.Bagi pengunjung yang ingin bernostalgia akan masa kecil, bisa datang ke pelataran depan Aula PSBJ. Di area tersebut tersedia beragam barang-barang khas era 90-an mulai dari makanan, kaset, CD, dan vinylband-band yang hits di era 90-an, sampai bioskop mini yang memutarkan film-film kartun masa kecil seperti Detective Conan.

“Baru pertama kali ke H2S, acaranya seru banget. Tapi, stand-stand makanannya kurang banyak.Penampilan yang paling seru itu Align soalnya mereka bawain lagu yang aku tahu, jadi bisa ikut nyanyi. Tapi tetep yang paling kece Olegun, soalnya jadi rame gitu pada joget,” ujar Sindi, mahasiswa FIB jurusan Sastra Indonesia yang hadir dalam acara H2S kemarin.

Acara yang memiliki jargon “Kagok Edan” ini menampilkan beragam pertunjukan musik dari berbagai band dengan genre yang berbeda. Acara ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, pengunjung disuguhkan penampilan apik dari Slpenderwijs, 5AM, dan Saman Sastra. Selepas istirahat, Littlelute menjadi band pertama yang tampil pada sesi kedua, dilanjutkan oleh Ruang Musik Director, Sky Sucahyo, Sunda Project, Piring Kayu, Deugalih & Folks, Ukeba Squad, Alvin and I, Music Project, Align, dan ditutup dengan penampilan apik dari Olegun & The Gobs.

Salah satu band yang mengisi acara malam puncak H2S, Alvin and I, mengaku senang bisa tampil di acara ini. Band yang personelnya terdiri dari mahasiswa Fikom dan Faperta ini mengaku jika konsep musik yang mereka bawakan cocok dengan lingkungan sastra.

“Kami senang, banyak yang nonton, terus interaktif juga penontonnya. Pokoknya, kita senang bisa tampil di sini. Mungkin karena cocok dengan konsep musik Alvin and I juga, seperti tadi terakhir kita bawain lagu Sastra Hutan, kita banyak menggabungkan unsur sastra di karya kita,” ujar salah satu personel Alvin and I saat ditemui di backstageselepas manggung di acara H2S.

Acara puncak Hari-Hari Sastra 2015 ditutup dengan meriah oleh penampilan Olegun & The Gobs yang telah ditunggu-tunggu kehadirannya oleh sebagian besar penonton. Band yang energik ini mampu membuat seluruh penonton yang hadir berdiri dan ikut menyanyi serta menari mengikuti alunan musik.Penampilan Olegun & The Gobs disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan penonton. Hal ini sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian acara Hari-Hari Sastra 2015.

“Buat H2S tahun ini jelas ya, Alhamdulilah, puas banget.Senang bisa melihat pengunjung yang datang ke sini rame parah. Kalau untuk tahun kedepannya lagi, semoga bisa lebih baik dari H2S sebelumnya,” ujar Dziky Muta’aly, Ketua Pelaksana Hari-Hari Sastra 2015 saat ditemui di Blue Stage, lokasi utama malam puncak H2S kemarin. (Ulfa Luthfia)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran