Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?

Regina Alya
315 views
','

' ); } ?>

Beri Tahu Aku Sesekali

    Beri tahu aku sesekali

    Bahwa langkahku bukan sia-sia

    Bahwa jalanku penuh makna

    Bahwa dunia bisa berubah nyata

    Beri tahu aku sesekali
    Bahwa amarah bukanlah sepi
    Bahwa mimpi tak harus mati
    Bahwa aku bebas memilih jalanku sendiri

    Beri tahu aku sesekali
    Bahwa dunia tak hanya mengajuk
    Bukan sekadar garis yang menunggu
    Bukan kesunyian yang harus kupeluk

    Tanpa Batas

    Terlahir bukan untuk disusun dalam baris aturan
    Bukan sekeping kisah di lembaran usang
    Bukan pula senja yang dipuja sesaat,
    lalu tenggelam dan dilupakan dalam gelap 

    Jejaknya bukan bayang yang mengikuti
    Bukan gema yang memudar di dinding sunyi,
    melainkan gelegar yang menghancurkan batas
    Menggenggam dunia dalam tegas

    Tak butuh peta untuk menyesat
    Tak butuh restu untuk melangkah
    Karena keberanian tak mengenal panggilan
    Terus berjuang hingga meruah

    Bayang Luruh

      Gelap mengira bisa tinggal selamanya
      Menyelimuti napas, merayapi suara
      Menyusup ke sela jemari
      Mengunci waktu dalam senyap

      Tapi terang tak butuh undangan
      Ia menyalak dari retakan kecil
      Merayap ke dinding yang mulai retak
      Mencari celah, meruntuhkan batas

      Gelap mencoba bersembunyi
      Menyusup ke sudut, melekat di bayang
      Namun, terang telah tiba
      Dan gelap pun lenyap tanpa jejak

      Atas Nama Tuhan, Aku Berbicara

        “jangan terlalu tinggi!”
        “nanti jatuh, nanti hancur.”
        “jangan melawan!”

        “jadilah lembut sebagaimana mestinya.”

        Aku menyaksikan perempuan dibungkam,
        dirantai kata ”seharusnya,”
        dilipat dalam lembaran adat yang berkarat,
        seakan ketegaran adalah pelanggaran

        Jika langkahku dianggap durhaka,
        biarlah aku berdosa dalam keberanian
        Jika suaraku dianggap melawan,
        biarlah aku menyalakan perang dalam keheningan

        Aku adalah cahaya
        yang takkan padam oleh cela
        dan —atas nama Tuhan, aku berbicara 

        Memang Kenapa Bila Aku Perempuan?

          Terlahir bebas dalam kehidupan
          Melangkah teguh tanpa ketakutan
          Namun dunia penuh batasan
          Seolah tak pantas untuk perlawanan 

          Tiada seorang mau memikirkan
          Mimpinya yang kerap dikecilkan
          Langkah tertatih dalam tekanan
          Dibungkam oleh keterbatasan

          Mengapa harus tunduk pada keadaan?
          Sedang hati penuh dengan keteguhan
          Tak akan redup oleh rintangan
          Sebab perempuan adalah keberanian

          Bukan boneka yang digerakkan tangan
          Bukan kabut yang larut dalam ketakutan
          Bukan bayang, bukan hiasan

          Memang kenapa bila aku perempuan?
          Aku tak mau jadi budak kebodohan

          (Regina Alya)

          Subscribe
          Notify of
          guest


          2 Komentar
          Oldest
          Newest Most Voted
          Inline Feedbacks
          View all comments
          Donna

          💞💞💞

          @salwaptr.i

          good job kak re!💕💐

          Artikel Lainnya