Minggu, 31 Mei 2015,digelar acara IDE(Institute of Democracy and Education) yang bertempat di Bale Santika Tanginasa Waras Bhinekas, Universitas Padjadjaran. Acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Unpad yang berkerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Manajemen UNIKOM dan Himpunan Mahasiswa Pbi UIN Sunan Gunung Djati berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta diskusi tidak hanya berasal dari mahasiswa Unpad saja, namun justru sebagian besar berasal dari mahasiswa UIN dan Unikom.
“Saya tertarik dengan diskusi yang bertemakan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini karena para pembicara dan narasumber yang dihadirkan sangat baik dan tentu saja memberi sebuah manfaat yang besar,” kata Tomy Arifin, salah satu peserta diskusi asal UIN Bandung. Meskipun acara yang diadakan oleh Himpunan Sastra Rusia tersebut tidak ada kaitannya dengan pembelajaran dari Sastra Rusia sendiri, namun cukup memberikan banyak manfaat untuk para pesertanya, khususnya para peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa jurusan Ekonomi dan Hukum.
Tidak hanya membahas seputar ekonomi dan hukum, namun pada diskusi kali ini hampir membahas semua masalah yang berkaitan dengan hal yang harus dilakukan masyarakat Indonesia agar mampu bersaing dan merintis kesuksesan di tengah masyarakat ASEAN, contohnya dengan pengembangan budaya, pembangunan karakter, pendidikan yang tinggi, kepedulian terhadap sesama, dan kecerdasan berbahasa asing. Tentu saja, bukan rahasia umum lagi bahwa mulai tahun ini Indonesia akan menjadi lahan empuk untuk komoditi pasar bebas, khususnya dalam lingkup masyarakat ASEAN. Hal ini tentu saja memicu beberapa pihak-pihak untuk melakukan aksi peduli dengan apa yang akan dilewati oleh masyarakat kita nanti dalam perkembangan MEA, salah satunya, Himpunan Sastra Rusia Unpad yang dengan tak tanggung-tanggung mengundang sejumlah tokoh ternama, seperti Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta), Shinta Safira (Run-Up Miss Indonesia 2013), Prio Budi Santoso (Presidium ICMI) , dan masih banyak lainnya.(NHS)