Berbeda dengan tahun sebelumnya, kompetisi pemilihan Putra-Putri FIB (PPF) tahun ini diselenggarakan secara hybrid dengan berbekal semboyan dalam bahasa Sanskerta “Waratmaja Arkana” yang artinya anak unggul yang berhati terang.
Fa’sya Bujung selaku Ketua Pelaksana Putra Putri FIB 2022 menjelaskan bahwa tidak terdapat alasan khusus mengapa tagline tersebut digunakan pada penyelenggaraan PPF tahun ini. Hanya saja, pihak penyelenggara merasa cocok dengan kriteria 3B yaitu Berkarakter, Berbudaya, dan Bermaslahat.
Putra-Putri FIB 2022 hadir sebagai ajang pencarian bakat bagi Gama FIB dengan harapan mampu melahirkan duta fakultas yang unggul dalam berkarakter dan berbudaya.
“Harapannya, pemenang terpilih nanti dapat menjadi perwakilan dan mahasiswa unggulan di FIB yang berhati terang. Dalam artian, bisa bermaslahat atau bermanfaat untuk sekitarnya.” imbuh Fa’sya ketika diwawancarai oleh Pena Budaya (17/5).
Peserta yang terpilih akan mewakili FIB untuk lanjut dalam kompetisi serupa di tingkat universitas, yaitu ajang Putra-Putri Padjadjaran 2022. Adapun rangkaian acara yang telah diikuti para peserta sebelum memasuki grand final adalah penugasan, photoshoot, unjuk bakat, dan masa karantina.
Karantina tersebut berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (12/5). Selama masa karantina, peserta mendapatkan berbagai pelatihan dari pemateri yang kompeten dibidangnya sebagai bekal untuk menjadi duta fakultas di tingkat universitas.
Materi yang disampaikan saat karantina cukup beragam. Pengetahuan dan isu ke-Unpad-an disampaikan oleh Fuji Fitri Anjani, Wakil Ketua BEM Gama FIB 2022; pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda disampaikan oleh Taufik Ampera M.Hum, Manajer Riset, Inovasi, dan Kemitraan FIB Unpad; public speaking dan personal development disampaikan oleh Sindy Setiawati, Putri terpilih dalam ajang Putra-Putri Padjadjaran 2021; isu climate crisis disampaikan oleh Drs. Zadrach Ledoufij Dupe, M.Sc., pakar meteorologi dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA); dan modelling and beauty class disampaikan oleh Kartika Ayu, mahasiswa Sastra Indonesia Unpad 2019.
“Jujur, dari awal ikut acara PPF ini aku sebenarnya deg-degan banget karena aku nggak tau acaranya bakal kayak gimana, dan aku sama sekali nggak ada basic tentang ‘perputri-putrian’ ini,” ungkap Tiara Alifia Fadlina, runner up Putri FIB 2022 kepada Pena Budaya (16/5).
“Saat Grand Final juga aku ngak expect bakal jadi runner up. Masuk empat besar aja gak kepikiran, tapi Alhamdulillah banget usaha yang dijalani selama ini terbayarkan. Seneng banget pokoknya bisa kenalan sama orang-orang hebat dan bisa ketemu sama temen-temen baru,” lanjut Tiara menceritakan perasaannya selama masa karantina.
Grand Final Putra-Putri FIB diselenggarakan secara hybrid di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) pada Minggu (15/5). Dengan peraturan pembatasan jumlah tamu, acara dihadiri oleh para finalis, dewan juri, panitia dan beberapa tamu undangan. Sementara itu, Gama FIB juga dapat menyaksikan acara Grand Final di YouTube BEM Gama FIB secara live.
Adapun dewan juri Putra-Putri FIB 2022 adalah Taufik Ampera M. Hum, Erlina Zulkifli Mahmud M.Hum dan Anisa Hudiya.
Acara diawali dengan para finalis yang memasuki ruang Grand Final dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh kedua MC, yaitu Muktafa Hadi Yahya dan Destiana Fadilah. Terdapat sambutan dari Ketua Pelaksana Putra-Putri FIB 2022, Fasya Bujung; dan Ketua BEM Gama FIB Unpad 2022, Brian Jevon Tanuwijaya.
Rangkaian selanjutnya diisi dengan perkenalan para finalis Putra-Putri FIB 2022 yang berjalan mengitari dewan juri. Para finalis terlihat gagah dan anggun dengan pakaian adat Jawa Barat yang mereka kenakan.
Finalis berkesempatan menyampaikan speech dengan durasi kurang lebih selama satu menit dan dilanjutkan dengan penampilan spesial dari Raden M. Iqbal, (siapa ini bil?). Para peserta kemudian mengikuti sesi tanya jawab selama 25 menit. Dewan juri memberikan pertanyaan kepada para finalis yang harus dijawab dengan kritis beserta dengan solusinya.
Sebelum memasuki puncak acara, Muhammad Wildan Febrian dan Nur Afrah Maryam Insani selaku Putra-Putri FIB 2021 menyampaikan speech terakhirnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi pengumuman pemenang Putra Putri FIB 2022.
Kategori Peserta Favorit Putra-Putri FIB 2022 dihitung berdasarkan jumlah likes di postingan Instagram Putra-Putri FIB 2022 dan dimenangkan oleh Iqbal Agustiana dan Tazkiya Raudhatul I., delegasi dari Sastra Indonesia dan Sastra Jerman. Kategori Peserta Berbakat Putra-Putri FIB 2022 dimenangkan Yayan Septianto dan Asih Gunarina Subari, delegasi dari Sastra Sunda dan Sastra Indonesia. Sementara itu, Runner Up Putra-Putri FIB 2022 diraih oleh Alif Muhammad Shalih dan Tiara Alifia Fadlina, delegasi dari Sastra Arab dan Sastra Inggris. Dan pemenang Putra-Putri FIB 2022 diberikan kepada Gaizzka Metsu Wilsensa dan Almas Fatin Hanan Darin, delegasi dari Sastra Inggis dan Sejarah.
Almas Fatin Hanan Darin, Putri FIB terpilih 2022 mengaku tidak berekspektasi tinggi, alih-alih tetap berpegang pada bekal yang telah dimilikinya selama ini.
“Aku menerapkan sendiri filosofi yang aku bawa sepanjang PPF ini. Dan ya, aku cukup puas. Ketika namaku disebut, rasanya lebih lega dan bahagia karena semua bekal yang aku pegang selama ini ternyata membawakan hasil yang sangat baik. Akan tetapi, aku lagi-lagi membentengi diri untuk berfikir lebih panjang dengan tanggung jawab yang akan aku terima nantinya, salah satunya di ajang Putra-Putri Padjadjaran yang akan datang,” ungkapnya kepada Pena Budaya (16/5). Ia mengatakan bahwa gelar Putri FIB 2022 adalah tanggung jawab yang cukup besar, terutama sebagai representasi Gama FIB.
Tak jauh berbeda dengan Darin, Gaizzka Metsu Wilsensa juga tidak berekspektasi dapat meraih gelar Putra FIB 2022.
“Seneng banget! Dan pastinya bersyukur karena akhirnya perjuangan nyari baju, begadang bikin presentasi, dan juga deg-degan waktu lomba terbayar sudah di waktu Grand Final PPF 2022,” ungkap Gaizzka (16/5).
Bagi Gaizzka, menjadi Putra FIB 2022 merupakan tanggung jawab untuk merepresentasikan Fakultas Ilmu budaya (FIB) di Universitas Padjadjaran. Terlebih, Gaizzka sendiri berasal dari Bandung.
“Aku mau berterima kasih sebesar-besarnya buat panitia yang sudah membantu selama acara dan juga terima kasih untuk dewan juri yang memberikan kepercayaannya untuk aku dapat maju ke ajang Putra-Putri Padjadjaran.” lanjutnya.
Keren cara penyusunan kata-katanya dan pemilihan bahasanya sehingga mudah di baca dan dimengerti, lanjutkan kaka nabila menyusun artikel lainnya,,semoga sukses selalu yah👍🏻👍🏻👍🏻