Untuk Senja yang Tak Pernah Menikmati Duka

Tiara Putri Andini
809 views
','

' ); } ?>

Untuk Senja yang Tak Pernah Menikmati Duka

Untuk senja yang tak pernah menikmati duka,

nampaknya kau tak punya belas kasihan

Kau tampak jemawa memamerkan biasan pancarona surya yang tenggelam di barat,

mengabaikan agonia yang mencekikku perlahan

Goresan paduan jingga, biru, dan ungu di horizon sana,

bukankah terlalu indah untuk hari yang penuh tangis ini?

Terlampau indah seolah mengabaikan aku yang kehilangan

Terlampau indah untuk duniaku yang telah rumpang

Untuk senja yang tak pernah menikmati duka,

bisakah kau berubah jadi mendung hitam saja?

Mendung mencekam dengan tangisan langit dan amarah petir

Dengan begitu keindahanmu akan membuatku lupa

tentang dunia yang terus berputar

Rapsodi Imitasi

Lihat, pagi ini begitu cerah

Dengan surya bersinar hangat dan kicauan burung-burung yang menyapa

Ruang makan keluarga pun dipenuhi wajah-wajah riang

Ibu yang memasak dengan senyuman

Ayah yang membaca koran dengan tenang

Pagi damai penuh ketentraman

Apakah pagi di esok hari akan seperti ini?

Akankah pagi yang sempurna ini menjadi abadi?

Pagi yang diiringi kehangatan keluarga

“Mereka tak pernah mengganggapmu ada”

Ah, ternyata lagi-lagi ku berangan

Semua kegembiraan dan kebahagiaan tadi hanyalah bayangan palsu belaka

Tak pernah nyata dan ilusi semata

Karena pada nyatanya nyawaku mati di tangan mereka

Jangan Buta

“Dia mencari apa, sih?”

Mencari yang sempurna

“Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini?”

Dia manusia yang serakah

“Kenapa dia tidak melihatmu?”

Dia buta

“Kenapa kau masih di sisinya?”

Hati telah menetapkan dan aku tak berdaya

“Mau sampai kapan?”

Sampai ia berhenti buta

Palung

Aku pulang

Ke dalam palung

Bergelung

Dengan isu-isu sendu

Yang tak pernah menemukan titik temu

Teruntuk Alpha, Tolong Jangan Temukan Aku

Teruntuk alpha yang terikat denganku,

tolong jangan temukan aku

Aku bukan omega yang akan mengasihimu dengan segenap tulus

Bukan omega yang akan memenuhi harimu dengan senyum

Bukan pula omega yang akan menyempurnakanmu

Aku terlalu banyak titik cela

dengan jelaga yang mengotorinya

Aku sudah rumpang

dan tak ada yang bisa kuberikan

Aku tidak selamat, aku penuh dengan kekeliruan,

penuh dengan isak sedih yang mengumpati segala hal

Aku bukan hal yang pantas untuk bersanding dengan siapa-siapa

Bukan separuh yang bisa menyempurnakan

Teruntuk alpha yang terikat denganku, tolong jangan temukan aku

Kecuali jika kau bisa menyelamatkanku

BACA JUGA Tulisan lain dalam rubrik Puisi dan tulisan Tiara Putri Andini lainnya.

Subscribe
Notify of
guest

1 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Lydia Samaeri Sandroto

bagus banget, fav rapsodi imitasi sih gokil!!

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran