Merasa Hebat, Menjadi Pengecut pun Tak Becus

Fuji Fitri Anjani
1186 views
','

' ); } ?>

1. Raung

di sebuah raung penuh bimbang

banyak tanya yang tak kunjung hilang

banyak gelisah yang tak jua terus terang

ada yang terbentang di raung bualan itu

sesaknya sungguh mahaluas

sudut tembok menjadi adu nasib tak berkesudahan

seperti lautan dengan jutaan gelombang

arah mana tempat yang tepat menjadi wadah air mata?

1. Patah Hati

ternyata pergi bukan pilihan yang tepat ketika patah hati

nyatanya bukan tentang tempat yang disinggahi

percuma jika hati tetap tinggal dalam pulang yang sama: 

raga telah menghilang padam, rasa tak pernah redam

1. Jatinangor

aku berjalan tanpa arah

mungkin bersama harapan

mungkin bersama kenyataan

bahwa tak ada kenyataan yang sesuai harapan

huh, omong kosong

kemungkinan-kemungkinan itu hanyalah bualan

mencari apa? masa depan? atau angan-angan?

tertiup dari sudut ke sudut

hanya debu

kembali lagi

hanya debu

dideru angin

dikibas kendaraan

ditiup sepi

dan aku terus berjalan, masih tanpa arah

tak kutemui ketenangan barang setitik pun

dari sudut ke sudut

yang ada hanya kegaduhan

saling mengintip

jalan kesedihan masing-masing

1. Merasa hebat, menjadi pengecut pun tak becus

adalah mata yang perih

melihat kekacauan

adalah telinga yang berdengung

mendengar perdebatan

adalah mulut yang tak bisa diam

menerima hasil tak seberapa

adalah hati yang geram

merasakan kegagalan

lelah, 

geram tak kunjung padam

sedangkan marah disangka tak ramah

payah,

mimpi membangun negeri

usaha angin-anginan

berbenah,

membenahi apa? 

mempertahankan ego?

menyerah,

gerutu sendiri

tiada arti

bahkan untuk menjadi pengecut pun aku tak becus 

1. Tak ada yang bisa dipercaya

baru kemarin bertemu

hari ini sudah dirundung pilu

ternyata pertemuan hanyalah awal ketakutan

biasnya memalingkan mata

indahnya menjelma luka

BACA JUGA Tulisan lain dalam rubrik Puisi dan tulisan Fuji Fitri Anjani lainnya.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran