Jumat, 5 Maret 2021 Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) menyelenggarakan acara bertajuk “MKAA Menyapa” sebagai rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-66 di Bandung. Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara kali ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu digelar secara terbatas di Museum KAA Bandung dan secara daring melalui platform digital seperti Zoom Meeting dan kanal Youtube. Meskipun begitu, masyarakat yang hadir tetap antusias dan semangat mengikuti acara sampai tuntas dengan memenuhi aturan protokol kesehatan.
Acara diisi oleh berbagai narasumber, diantaranya ialah Dahlia Kusuma, S.Sos., M.A. selaku Kepala Museum Konferensi Asia Afrika, Inen Rusnan dan Abah Landung selaku saksi sejarah, serta narasumber lainnya. Melalui kegiatan ini ingatan kita disegarkan kembali mengenai sejarah dan peran Indonesia di kancah internasional. Melalui Pak Inen, beliau bercerita mengenai perannya sebagai wartawan dan juru foto yang meliput KAA pada zaman itu. Beliau menceritakan tentang alat-alat yang digunakan untuk meliput berita dan mendokumentasikan gelaran Konferensi Asia Afrika dan kendala-kendala yang dihadapi seperti kelangkaan alat foto, dan aksesibilitas. Beliau juga menceritakan keseruan dan kenangan menjadi wartawan di acara bersejarah Indonesia.
Kemudian dilanjutkan oleh Abah Landung yang merupakan relawan pada saat itu. Beliau bahkan rela mengorbankan materi pribadi untuk membantu acara konferensi ini agar berjalan sukses. Beliaulah yang meyakinkan masyarakat untuk bergotong royong meminjamkan mobil untuk digunakan sebagai sarana transportasi peserta KAA. Dengan berkeliling Kota Bandung menggunakan sepeda kuno, Abah Landung mencarikan akomodasi hotel dan mobil untuk peserta konferensi hingga berhasil mengumpulkan 28 mobil pinjaman dari masyarakat, termasuk mobil Presiden Soekarno.
Abah Landung menegaskan bahwa kita harus bangga khususnya masyarakat Bandung yang telah berjasa dan ikut andil terhadap kesuksesan Indonesia menggelar acara pertemuan internasional yang melibatkan banyak negara di kawasan Asia dan Afrika. Acara tidak dapat berlangsung dengan baik jika tidak ada partisipasi warga Bandung dalam membantu penyelenggaraannya.
Acara dihadiri 1.500 peserta kurang lebih dan 500 wartawan pada saat itu. Dalam MKAA Menyapa ini diceritakan pula makanan khas Indonesia yang disajikan pada gelaran KAA sesuai saran Bung Karno.
Kepala Museum Konferensi Asia-Afrika Dahlia Kusuma, memberikan pesan-pesan yang mengajak kita untuk belajar melalui sejarah dan menyerap nilai-nilai positif, seperti gotong royong, kekompakan, dan rela berkorban. Selain itu, Dahlia juga memberikan materi mengenai kemanusiaan dan solidaritas. Beliau juga memaparkan filosofi dari simbol Peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-66 yaitu warna merah yang melambangkan asia, dan hijau yang diartikan sebagai Afrika, serta putih yang mewakili simbol dunia.
Dalam MKAA Menyapa ini juga diadakan lomba story telling berjudul “Indonesiaku Pahlawan Dunia” yang digelar secara daring. Selain itu, akan pula digelar kegiatan sosial bertajuk “Seribu Masker untuk Bandung”, yaitu menyerahkan 1000 masker kain berlogo Peringatan 66 Tahun KAA dan Museum KAA untuk masyarakat melalui Pemerintah Kota Bandung. Peluncuran film dokumenter berjudul “Museum untuk Semua”, serta berbagai kegiatan edukasi lain yang membawa semangat Konferensi Asia Afrika. (Fadel Imam/Fajar Hikmatiar)