Suasana setelah pagelaran berlangsung (Evi Herawati)
Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Rabu malam lalu (27/03) dipenuhi oleh mahasiswa yang antusias untuk menyaksikan pagelaran perdana dari Tunas 16 Teater Djati yang mengangkat cerita dari novel berjudul Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya. Pagelaran teater ini berlangsung di Aula Gedung Pusat Studi Bahasa Jepang.
Pementasan perdana Tunas 16 digelar sebagai bagian dari kaderisasi UKM Teater Djati sekaligus pentas pertama di lingkungan FIB Unpad dalam rangka Hari Teater Sedunia. Tidak hanya itu saja, pementasan yang digarap Djati kali ini terasa lebih istimewa karena didukung langsung oleh Putu Wijaya.
Aulia Rizky Fathya selaku pimpinan produksi mengatakan alasan pemilihan kisah Bila Malam Bertambah Malam dikarenakan memiliki alur cerita yang unik. Keunikannya misalnya terdapat dari latar waktu dalam cerita yang terjadi dalam satu malam saja. Kisah yang disajikan pun sarat akan nilai sosial bahwa sepatutnya kita tidak bisa menilai seseorang dari harta, tahta, maupun kastanya. “Terkungkung dalam kasta itu tidak menyenangkan, tidak bisa menjadi diri sendiri,” jelas Aulia.
Banyak hal menarik dari kisah yang berlangsung satu malam ini di antaranya latar tempat yang berlangsung di wilayah Bali. Tidak lengkap rasanya apabila para pemain tidak memiliki pembawaan seperti orang Bali. Tude Arya, selaku penutur Bahasa Bali dalam kisah ini, mengatakan bahwa tidak mudah bagi seseorang untuk menirukan logat dari daerah lain oleh karenanya latihan untuk pementasan kali ini dilakukan dari sebelum liburan semester. Jadwal latihan pun dilakukan secara rutin setiap harinya. Hal inilah kiranya yang membuat pementasan berdurasi kurang lebih tiga jam ini berhasil memukau penonton.
“Proses garapan ini, campur aduk banget! Aku dan teman-teman yang lain berproses bersama. Semua dilalui dengan sibuk, nangis, dan ketawa bareng selama latihan. Dan alhamdulillah setelah pementasan selesai, kita bener-bener happy! Aku pribadi bersyukur, semuanya mau belajar bareng, jadi walaaupun capek tetep semangat.” ungkap Aulia menyampaikan kesannya selama menjadi Pimpinan Produksi.
Semua proses yang sudah menjadi komitmen memang harus segera dituntaskan. Bila Malam Bertambah Malam—ya malam ini harus tuntas! (Evi Herawati)