Pertengahan Maret 2021 ini, penikmat sepakbola Indonesia akan kembali disuguhkan gelaran kompetisi sepakbola lokal, setelah setahun ke belakang roda persepakbolaan Indonesia ‘mati’ akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Turnamen pramusim bertajuk ‘Piala Menpora’ akan tersaji sebagai pembuka kompetisi Liga 1 musim 2021.
Seperti diketahui, iklim sepakbola Indonesia benar-benar terhenti sejak 15 Maret 2020 sebelum pada akhirnya musim kompetisi 2020 dibubarkan pada Januari 2021 kemarin. Insan sepakbola mulai mempersiapkan musim 2021 dengan Piala Menpora ini sebagai pembuka dan menjadi tolak ukur untuk kesiapan digelarnya Liga 1 2021.
Piala Menpora rencananya akan dimulai dengan pertandingan yang mempertemukan Arema FC melawan Tira Persikabo di Stadion Manahan, Solo yang akan dimulai pada 21 Maret 2021 mendatang.
Sebagaimana gelaran yang berpotensi melibatkan banyak orang, izin keramaian dari kepolisian pun terbit dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi panitia penyelenggara.
“Tentunya kita akan lihat apakah penyelenggaraan tersebut bisa dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat tersebut. Sore hari (18/2) ini saya serahkan surat izin keramaian untuk kegiatan pra-kompetisi,” Ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sejumlah peraturan dan regulasi diterapkan oleh penyelenggara, dalam hal ini PSSI dan PT LIB, agar sebisa mungkin menghindari datangnya kelompok suporter ke stadion. Misalnya dengan tidak diperkenankannya tim tuan rumah untuk bertanding di kandang sendiri, seperti Persija yang akan bertanding di Malang, Arema yang akan bertanding di Solo, Persib yang akan bertanding di Sleman dan Persebaya yang akan bertanding di Bandung. Selain itu, keempat klub tersebut juga diatur supaya tidak tergabung dalam grup yang sama demi menghindari laga panas yang berpotensi menyedot perhatian suporter.
Meskipun begitu, Indonesian Police Watch (IPW) tidak mendukung digelarnya turnamen ini karena beranggapan bahwa turnamen ini hanya turnamen ‘ecek-ecek’. Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane mendesak Kapolri untuk tidak mengeluarkan izin.
“IPW mendesak Kapolri mematuhi instruksi pemerintah dan tidak mengeluarkan surat izin Piala Menpora. Kapolri harus menghargai PPKM yang dikeluarkan pemerintah melalui Mendagri Tito Karnavian yang notabene adalah seniornya,” ujar Neta dalam keterangannya, Rabu (10/3) seperti yang dikutip dari JPNN.com.
Berkaca pada kejadian sebelumnya, izin keramaian dari kepolisian menjadi suatu keharusan untuk menggelar pertandingan sepakbola. Seperti yang diketahui pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia U-23 melawan Tira Persikabo sempat tertunda karena dibubarkan oleh kepolisian pada Rabu (3/3) sebelum pada akhirnya dijadwalkan kembali untuk digelar dua hari kemudian setelah adanya lobi dari Menpora pada Polri untuk menerbitkan izin. (Fajar Hikmatiar/Ananda Bintang)
Sumber: Goal.com, JPNN, Tempo, Kemenpora.go.id