Jatinangor ̶ Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April mendatang, BEM Kema Unpad mengadakan acara Earth Hour yang akan diadakan selama satu bulan. Earth Hour tersebut dibuka dengan acara Unpad Poek yang diselenggarakan tadi malam (25/03). Unpad Poek adalah bentuk aksi atau kampanye untuk menghemat energi dengan mematikan lampu selama 1 ½ jam, yaitu pukul 19.30 – 21.00 WIB. Rangkaian dari acara Unpad Poek tersebut adalah renungan dari pihak rektorat, akustik, minidrama dari Persona, puisi, dan Bazaar. Acara tersebut diadakan pada di Lapangan Kickers, Universitas Padjadjaran.
Acara diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana dan perwakilan BEM Kema Unpad. Lalu dilanjutkan dengan akustik dan renungan dari pihak rektorat, yaitu Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M. Hum. selaku Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan. “Bila pada satu tahun yang lalu didengungkan gerakan menghemat listrik sebesar 10%, maka ternyata untuk Jawa dan Bali ini berhasil dihemat uang negara sebesar 43 triliun (rupiah),” ujarnya, “maka bila kita lakukan gerakan (hemat energi listrik) satu jam pada hari ini, maka kita dapat menghemat sebesar 555 milyar (rupiah).”
Walaupun sempat gerimis, acara tersebut tetap dilanjutkan dengan akustik, pembacaan puisi, dan dilanjutkan dengan minidrama tentang bumi dan lingkungan dari Persona. Selain acara seni, Unpad Poek juga menghadirkan Bazaar. Bazaar dalam acara ini menyuguhkan berbagai makanan, handmade, dan buku.
Acara Unpad Poek ini merupakan pembukaan dari rangkaian acara Earth Hour yang akan diselenggarakan selama satu bulan ke depan untuk mengajak warga Unpad untuk terlibat dalam kegiatan mendukung aksi peduli lingkungan. Earth Hour ini ditujukan untuk menghimbau dan mengajak warga kema untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan. Melalui momen Earth Hour ini, diharapkan masyarakat kembali disadarkan tentang pentingnya melakukan kegiatan penghematan energi untuk terus menjaga bumi dan juga mendukung gerakan Universitas Padjadjaran menuju kampus hemat energi. Rangkaian acara ini akan dilanjutkan dengan mengadakan berbagai event, diantaranya Unpad Mengajar, sayembara tumbler dan kampanye lingkungan, seminar water impact, dan akan diakhiri dengan kegiatan bebersih Jatinangor yang merupakan penggabungan dari peringatan Hari Bumi dan HUT Jatinangor.
“Besar harapan (saya bahwa) Unpad Poek bukan hanya sekedar seremonial Earth Hour saja, namun bisa menjadi titik awal untuk menjadikan Unpad sebagai kampus hemat energi dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak rektorat dan follow up yang dilakukan melalui monitoring konsumsi listrik di Unpad serta mengadakan pemadaman rutin setiap satu bulan sekali. Namun ini masih dalam tahap diskusi lebih lanjut dengan pihak rektorat,” jelas Mella Sholehah Puspitasari selaku ketua pelaksana Earth Hour Universitas Padjadajaran. (SBN)