Rekomendasi Buku Bulan Mei, 2023

Sadrina Suhendra
743 views
','

' ); } ?>

Sobat Penbud Baca Apa Aja, Sih?

Aktivitas membaca bukanlah lagi sesuatu yang tabu bagi para mahasiswa, termasuk untuk sebagian mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran. Pada 26 Mei 2023 lalu, Pena Budaya menggelar kegiatan membaca bersama bertajuk “Komunis Semua Baca.” Namun, penasaran gak sih dengan buku apa saja yang dibaca oleh Sobat Penbud?

1.  Animal Farm (oleh George Orwell)

Berkisah tentang sekumpulan hewan yang menggulingkan kekuasaan petani manusia di sebuah peternakan, buku yang diterbitkan pada tahun 1945 ini sempat menjadi sorotan utama semasa Perang Dunia II berlangsung. Dengan latar yang unik dan terhitung berbeda dari yang lainnya, buku ini menjadi salah satu rekomendasi yang bagus untuk Sobat Penbud baca.

2.  Ego is the Enemy (oleh Ryan Holiday)

Buku ini dianggap sebagai buku yang sangat blak-blakan. Ego is the Enemy akan menyuguhkan kisah-kisah dan contoh dari berbagai sudut pandang filosofi. Buku ini direkomendasikan untuk Sobat Penbud yang suka bermain trik dan berstrategi.

3.  Penembak Misterius (oleh Seno Gumira Ajidarma)

Tahukah kamu? Dalam “Komunitas Semua Baca” yang Pena Budaya gelar kemarin (26/05), banyak Sobat Penbud yang membaca buku ini, loh! Buku ini menyuguhkan cerita-cerita pendek bernuansa kritik terhadap situasi politik Pemerintah Orde Baru. Dengan banyaknya Sobat Penbud yang membaca buku ini, Penembak Misterius menjadi salah rekomendasi buku terbaik dari Pena Budaya.

4.  Sapiens (oleh Yuval Noah Harari)

Buku karya Yuval Noah Harari ini menceritakan tentang riwayat singkat umat manusia, dari masa pra sejarah hingga prediksi kemungkinan berakhirnya umat manusia nanti. Dengan banyaknya cetakan buku yang dibuat dan terjual, Sapiens tentunya menjadi salah satu judul waktu yang wajib Sobat Penbud tambahkan ke dalam reading list.

5.  Saman (oleh Ayu Utami)

Diterbitkan pada April 1988, novel karya Ayu Utami ini mengisahkan tentang seorang mantan pastur bernama Saman dan empat perempuan yang bersahabat sejak masa sekolah. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena mengambil tema seksualitas yang masih tabu pada saat itu. Berkat Novel Saman, Ayu Utami disebut-sebut sebagai pencipta perkerakan sastra baru, yaitu “sastra wangi.”

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran