SABTU BERSAMA BAPAK ALA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Redaksi Pena Budaya
731 views
','

' ); } ?>

Prof. Tri Hanggono Achmad memaparkan capaian kinerja UNPAD 2016 dalam Sabtu Bersama Bapak, Sabtu (22/04) kemarin.
Foto: Diana Dewi.

 

Jatinangor–Forum Sabtu Bersama Bapak yang berlangsung pada Sabtu (22/04), di Bale Sawala UNPAD dibuka oleh Prof. Tri Hanggono Achmad selaku Rektor dengan memaparkan kinerja UNPAD. Forum ini merupakan rangkaian lanjutan dari acara Satu Hari Bersama Bapak yang berlangsung pada Rabu (19/04) lalu.

Dalam pemaparannya, Prof. Tri menekankan bahwa sebuah kinerja memerlukan pengukuran yang jelas. Apa manfaatnya bagi masyarakat?, misalnya. Beliau juga menambahkan, kinerja tidak bisa dinilai dengan baik tanpa indikator yang jelas dan sebagai seorang akademisi, dalam hal ini adalah mahasiswa, output kinerja haruslah bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, mulai tahun 2017, KKN tidak akan dilaksanakan lagi seperti biasa. KKN akan diganti menjadi riset dan pengabdian masyarakat. UNPAD akan mendorong riset yang dilakukan di Jatinangor dan sekitarnya untuk membangun masyarakat Jatinangor dan hasil riset dapat digunakan sebagai bahan tugas akhir mahasiswa. Hal ini tentu bertujuan untuk turut mendukung salah satu capaian kinerja UNPAD yaitu mahasiswa lulus tepat waktu.

Dengan dibukanya sesi diskusi dan tanya jawab, rektor memberi kebebasan kepada para mahasiswa untuk memberikan pertanyaan seputar UNPAD. Salah satunya ialah masalah seputar sarana dan prasarana. Hal tersebut menyangkut masalah sarana-prasarana yang sampai sekarang belum diperbaiki, fasilitas yang belum terpenuhi, serta pemungutan biaya perihal peminjaman fasilitas.

Menanggapi hal tersebut, rektor menegaskan bahwa bila mahasiswa menemukan sarana-prasarana dalam kondisi rusak, mahasiswa dihimbau untuk segera melaporkannya agar hal tersebut dapat segera ditangani. Dan terkait pungutan biaya, penggunaan fasilitas yang ada di kampus Padjadjaran tidak boleh dan tidak dibenarkan adanya pungutan biaya sepeserpun. Jika hal itu terjadi, maka mahasiswa juga dihimbau untuk melaporkannya.

“Pembangunan sarana-prasarana, misalnya gedung perkuliahan, tidak menggunakan anggaran dari UKT mahasiswa, melainkan dari hasil kerja sama dengan pihak luar,” tutur beliau saat ditanya mengenai fasilitas perkuliahan Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Bisnis yang memang sampai saat ini belum terpenuhi seluruhnya. Maka dari itu, beliau melakukan pemindahan secara bertahap, karena pembangunannya pun dilakukan secara bertahap juga.

Keluhan serta pertanyaan yang diajukan tidak ada habisnya. Tetapi semua harus dihentikan mengingat waktu pelaksanaan telah molor satu setengah jam dari yang ditentukan. Forum ini juga direncanakan akan menjadi kegiatan rutin maksimal setiap dua bulan sekali. Prof. Tri pun memberi respon positif mengenai hal tersebut. Beliau sangat mengapresiasi mahasiswa-mahasiswa yang sudah berani untuk menyampaikan pendapat dan kritik yang mereka miliki.

“Forum seperti ini sebenarnya bagus sih, jadi seperti hubungan dari rektor bisa langsung ke mahasiswa dan mahasiswa bisa langsung tau kejelasan langsung dari rektornya gimana jadi mengurangi kesalahpahaman juga. Seperti tadi, pertanyaan-pertanyaan yang langsung dijawab oleh beliau. Bagus, sih,” komentar Yani, mahasiswi Fakultas Farmasi 2015, mengenai forum Sabtu Bersama Bapak.

“Tanggapan-tanggapan dari beliau itu mungkin belum menjawab banget tapi setidaknya ada satu kesepahaman dari mahasiswa dengan rektor, kan. Jadi ya walau belum menjawab banget, tapi cukup,” lanjutnya. (DII/FAB)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran