TAK TERATASI DARI LUKA LAMPAU

Redaksi Pena Budaya
754 views
','

' ); } ?>
Ilustrasi oleh Natalie Amadea

Ilustrasi oleh Natalie Amadea

Oleh Julisa Yarni (Sastra Indonesia 2015)

Kau suguhkan padaku pemantik api
yang membakar gelora rasa
di musim-musim hatiku
Kita pun menari ikuti pancaran cahaya pelangi

Hingga gelombang waktu temukanmu
Kau beranjak perlahan dari pelataran
Aku tahu
Ku kan bermain dengan riak-riak rindu
di sungai panjang penantian

Sempat kutanyakan lagi ke dirimu
Namun ku hanya dapatkan
lirihan dan gumaman
kemudian bisu

Ku tersandung di jalan buntu
Melihat ke kaca retak yang membingkai jendela itu

Aku coba!
Mereka berusaha
Rekatkan lagi kepingan luka
Agar ku berwarna dengan tawa

Mereka hadir angankan sejemput cinta, ku terima
Tapi hati ringkih ini
Entah kenapa terus menggigil dibayangi untaian luka

Maafkan

Kini
Aku pun berjumpa
Dengan jantung yang memompa darah ke seluruh jiwa
Meronakan hari dengan khayal
Ialah sesosok bintang di malam kelamku
Yang entah tahu akan adaku
Di setitik kisaran hidupnya

Kabut pengharapan tipis
Di sebidang tanah kering tandus
Guyurlah dengan hujan

Tuhan
Hadirkan pematut
Di jagad kalbuku

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran